MAKALAH MANAJEMEN
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Mata Kuliah MANAJEMEN
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh
Chika Siti Khusnul Fuad
Jurusan : Ekonomi Syari'ah
Semester : IV
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO
METRO
TA. 2015/2016
Kata
Pengantar
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah penulis bersyukur kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah –Nya, sehingga makalah kelompok ini
dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini dibuat
sebagai media pembelajaran dalam rangka memenuhi Mata Kuliah Manajemen. Penulis
menyadari dalam menyelesaikan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini
kami buat dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami
khususnya.. Amin
Wassalamu'alaikum Wr.
Wb.
Metro,
25 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
2.1 Pengertian Dan
Pentingnya Perencanaan..........................................................
2.2 Hubungan Perencanaan
Dengan Fungsi Manajemen Lainnya...........................
2.3 Tipe-Tipe Perencanaan.......................................................................................
2.4 Proses Penyusunan
Perencanaan........................................................................
2.5 Pendekatan Dalam
Perencanaan........................................................................
2.6 Perbedaan Tujuan Dan
Rencana........................................................................
2.7 Masalah Kontemporer
Dalam Perencanaan.......................................................
2.8 Perencanaan Yang
Efektif Dalam Lingkungan Dinamis...................................
2.9 Hambatan dalam
Penetapan Tujuan dan Perencanan dan
Cara Mengatasinya.............................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi
untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena
itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok
pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses
perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai
jenis.
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian perencanaan ?
2. Apa
saja tipe-tipe perencanaan ?
3. Hambatan
apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui Pengertian Perencanaan
2. Mengetahui
Macam-Macam Perencanaan
3.
Mengetahui Apa Saja Hambatan Yang Ada Dalam Perencanaan Dan Cara Mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Pentingnya Perencanaan
1. Pengertian Perencanaan
Masing-masing
orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang yang mereka kaji
dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini perencanaan diartikan
sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan
tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan
demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
a. Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan
bahwa kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang
di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan
menurut proses yang berlaku.
b. Penetapan Tujuan Dan Sasaran. Yaitu kegiatan
merencanakan ke arah mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus
ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.
c. Pemilihan Tindakan. Yaitu organisasi harus
mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan
semua tindakan yang kadang kala tidak efektif
d. Mengakaji Cara Terbaik. Walaupun pilihan tindakan
itu sudah dianggap baik namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan
dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan
cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
e. Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran
khusus yang diinginkan oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam
suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba
untuk memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang
dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki
tiga aspek utama yaitu :
1. Menyangkut
masa yang akan datang.
2. Harus
menyangkut tindakan.
3. Memiliki
serangkaian tindakan di masa yang akan datang yang akan diambil oleh perencana.
Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan
sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti.
Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan
maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan,
organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan
lingkungan.
Banyak
faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan antara lain;
perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera
konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang tidak terjamin memberikan
banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko.
Selain
untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya,
perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti :
a) Untuk
mengkooordinasikan usaha-usaha. Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan
dilakukan individu dan kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang
berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu
tidak keluar dari tujuan organisasi.
b) Untuk
mengatasi perubahan. Dengan adanya perencanaan yang matang maka
perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat
mungkin.
c) Untuk
pengembangan manajer. Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal
terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi.
Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika
mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi.
d) Untuk
pengembangan standar kinerja. Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan
menjadi standar kinerja untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar
performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.[1]
2.2 Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi
Manajemen Lainnya.
Fungsi
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah
saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
– Pengorganisasian
Dan Penyusunan Personalia
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik
dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
–
Pengarahan
Fungsi
pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber
daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan
memotivasi karyawan.
–
Pengawasan
Perencanaan
dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai
“kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah
untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
2.3 Tipe-Tipe Perencanaan
Pengklasifikasian
perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun bentuk
pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis
perencanaan lainya.beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud.
► Perencanaan
berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
- Rencana
strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi secara keseluruhan
dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi. Rencana strategis dapat dipandang
sebagai rencana secara umum yang menggambarkan pengalokasian sumber daya,
prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
- Rencana
operasional adalah rencana yang meliputi area operasional tertentu dari sebuah
organisasi.
► Perencanaan
berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
- Rencana
jangka panjang adalah rencna yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun.
- Rencana
jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.
► Perencanaan
berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu:
- Rencana
spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan
ruang bagi interpretasi
- Rencana
fleksibel yang menentukan panduan umum, memberikan fokus tetapi tidak membatasi
manajer padaa tujuan spesifikasi atau serangkaian tindakan
► Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan
, dibagi menjadi dua yaitu:
- Rencana
sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific didisain untuk
memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
- Rencana
siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang
dilakukan
2.4 Proses Penyusunan Perencanaan
Perencanaan
sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan
suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang
saling terkait untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses
penyusunan perencanaan itu terdiri dari:
- Merumuskan
misi dan tujuan
- Memahami
keadaan saat ini
- Mempertimbangkan
faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
- Menyusun
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
2.5 Pendekatan Dalam Perencanaan
Terdapat
berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses penyusunan
perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
–
Pendekatan perncanaan Inside – out Dan perencanaan outside – in.
–
Pendekatan perencanaan Top – Down dan perencanaan bottom – up.
–
Pendekatan perncanaan contingency
2.6 Perbedaan Tujuan Dan Rencana
Perencanaan
sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan dasar untuk semua
hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola,memimpin,dan
mengendalikan.perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu,tujuan dan
rencana.
Tujuan
adalah hasil yang diingankan atau target.hal itu memandu keputusan
manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur.karena itulah
tujuan sering disebut dasar perencanaan. Sedangkan, rencana adalah dokumen yang
menentukan kerangka bagaimana tujuan itu akan terpenuhi.
Jenis-Jenis
Tujuan
Tujuan
yang dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi
dsn yang ingin diyakini para pemangku kepentiingan tentang tujuannya.
Tujuan
riil adalah tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi,seperti yang di
definisikan oleh tindakan para anggotanya.[2]
2.7 Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan
Perencanaan
formal organisasi telah menjadi populer pada tahun 1960 an dan sebagaian besar
masih populer hingga dewasa ini.Masuk akal bagi sebuah organisasi
untuk menetapkan target dan beberapa arahan.tetapi kita telah menentang
beberapa asumsi dasar perencanaan :
1. Perencanaan
Dapat Menyebabkan Kekakuan.
Perencanaan
formal dapat mengunci organisasi ke tujuan spesifik yang akan dicapai dalam
jangka waktu tertentu.
2. Rencana Tidak Dapat
Dikembangkan Untuk Lingkungan Yang Dinamis.
Lingkungan
bisnis saat ini sering kali bersifat acak dan tidak dapat diprediksi. Mengelola
pada kondisi seperti ini akan membutuhkan fleksibiltas dan hal itu dapat
berarti tidak terikat pada rencana formal.
3. Rencana Formal Tidak
Dapat Mengganti Intuisi Dan Kreatifias.
Organisasi
sering kali mengalami kesuksesan karena visi inovatif sesorang dan usaha
perencanaan mungkin menghalangi visi seperti itu.
4. Perencanaan Memfokuskan
Perhatian Manajer Pada Persaingan Dewasa Ini,Bukan Kemampuan Bertahan Hidup
Esok.
Perencanaan
formal mempunyai kecendurungan untuk berfokus pada bagaimana mengkapitalisasi
peluang bisnis yang ada dalam sebuah industri, tetapi tidak memungkinkan
manajer untuk mempertimbangkan penciptaan atau penciptaan-ulang sebuah
industri.konsekuensinya, rencana formal dapat menghasilkan kesalahan yang mahal
pada saat kompetitor lain mengambil alih pimpinan.
5. Perencanaan
Formal Memeperkuat Kesuksesan, Yang Dapat Menimbulkan Kesalahan.
Kesuksesan
dapat melahirkan kegagalan dalm melahirkan kegagalan dalam lingkungan yang
tidak pasti.sulit untuk mengubah rencana yang telah terbukti di masa
lalu. Rencana yang berhasil dapat memberikan perasaan yang palsu tentang
keamanan, yang mempertebal keercayaan diri atas rencana formal ketimbang yang
dijaminkan.
6. Hanya
Perencanaan Belumlah Cukup
Tidak
cukup bagi manajer cukup hanya merencanakan. Anda harus mencanangkan rencana ke
dalam gerakan dan melakukannya.
2.8 Perencanaan Yang Efektif Dalam Lingkungan
Dinamis
Lingkungan
eksternal berubah terus-menerus. Sebagai contoh, WiFi telah merevolusi semua
jenis industri, mulai dari penerbangan hingga manufaktur mobil ke manufaktur
mobil ke super market. Perusahaan menggunakan internet untuk desain produk yang
diinginkan pelanggan. Jumlah yang di belanjakan untuk makan di luar ketimbang
memasak rumah diperkirakan akan turun. Harga minyak mentah telah mencapai rekor
tertingginya. Dan para ahli percaya bahwa China dan India akan
mentransformasikan perokonomian global pada abad dua puluh satu. Bagaimana
manajer merencanakan secara efektif apabila lingkungan eksternal berubah
terus-menerus?
Dalam
lingkungan yang tidak pasti, manajer harus mengembangkan rencana yang spesifik
tetapi fleksibel. Walaupun hal ini mungkin terlihat bertolak belakang, namun
rencana membutuhkan spesifikasi. Rencana berfungsi sebagai peta jalan, walaupun
tujuannya dapat berubah karena kondisi pasar yang dinamis. Manajer harus siap
untuk mengubah arah apabila kondisi lingkungan mengharuskannya.
2.9 Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan
Perencanan dan Cara Mengatasinya
A. Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan
Perencanaan
Efektifitas
penting bagi seorang manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif
manajer mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam
pengembangan rencana yang efektif, yaitu :
- Penolakan
dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana
untuk mencapainya.
David
A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu –
raguatau seringkali gagal dalam menetapakan tujuan organisasi[3]
a.)
Keengganan melepaskan tujuan alternatif
b.)
Ketakutan akan kegagalan
c.)
Minimnya pengetahuan tentang organisasi
d.)
Minimnya pengetahuan tentang lingkungan
e.)
Kurangnya percaya diri
- Keengganan
yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena perubahan
yang akan ditimbulkan.
Terdapat
tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang
akan terjadi.
a.) Ketidakpastian
mengenai sebab dan akibat dari perubahan
b.)
Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada
c.)
Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
B. Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan
dan Perncanaan
1. Pemahaman
Maksud Tujuan dan Rencana
Salah
satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan
adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa
terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan
penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan
keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
- Komunikasi
dan Partisipasi
Meskipun
mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang
terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari
strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan
dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam
mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi
yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya
lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika
suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan,
manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam
proses perencanaan.
- Konsistensi
/revisi /dan pembaruan
Tujuan
seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi
horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi /
dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal
berarti bahwa tujuan seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah
organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus
selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis,
tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala.
Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi
yang semakin sering.
- Sistem
Penghargaan yang Efektif
Secara
umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan
rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan
terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang
seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu
memiliki konsekuensi hukuman.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting
dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal
yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis. Dalam perencanaan terdiri
dari macam-macam perencanaan, yaitu Perencanaan berdasarkan jangkauan,
Perencanaan berdasarkan kerangka waktu, Perencanaan berdasarkan spesifisitas,
Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan. Suatu perencanaan juga terdapat
berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan
yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap
perubahan dan keterbatasan.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan
tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen
berupa perencanaan.
Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan
sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
[1]
L.
Daft Richard, Manajemen. Edisi enam, Salemba empat, Jakarta, 2006.
[2]
Drucker
Peter F. Pengantar Manajemen. Jaya Pirusa, Jakarta, 1982
Gibson,
Donnelly, Ivancevich, manajemen edisi kesembilan, Airlangga, Jakarta, 1997.
[3]
Griffin,
Manajemen. Airlangga, Jakarta, 2004.
Amirullah,
Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar