Minggu, 11 Juni 2017

MAKALAH TENTANG MEA


MAKALAH MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Perekonomian Di Indonesia
Dosen pengampu : Hermanita, M.M


Disusun Oleh

Cika Siti Khusnul Fuad
1502040017

Jurusan : Syari'ah
Semester : III
Program Studi : Ekonomi Syari'ah / D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TA. 2015/2016



KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
        
 Alhamdulillah penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah –Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran dalam rangka memenuhi Mata Kuliah Perekonomian di Indonesia. Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini penulis buat dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.. Amin

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
                                                                                                     




                                                                                   Metro, 18 Desember 2016




                                                                               Penulis






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
A. Latar Belakang......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................
A. Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean................................
B. Pasar Bebas Tenaga Kerja Pada MEA...................................
C. Pengaruh MEA Terhadap Kondisi Ekonomi.........................

BAB III PENUTUP.............................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan  negara maritim yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Pertumbuhan Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. hingga pada tahun 2012  pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,2 persen. Negara Indonesia termasuk  salah satu anggota ASEAN. ASEAN merupakan suatu organisasi perkumpulan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Pada tahun 2015, ASEAN merencanakan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menjaga stabilitas politik  dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara   keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
 Dengan adanya  MEA tersebut, maka   akan tercipta suatu pasar besar  kawasan ASEAN yang akan berdampak besar terhadap perekonomian negara terutama negara kita  bayak dampak positif dari adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN namun di lain pihak berbagai tantangan akan di hadapi indonesia pada tahun 2015 nanti mulai dari tantangan tentang perekonomian indonesia hingga sejumlah masalah seperti pengaruh MEA terhadap kearifan lokal bangsa Indonesia serta ketahanan ekonomi Indonesia.
Namun kita sebagai masyarakat Indonesia sekaligus sebagai pelaku ekonomi harus tetap berfikir optimis bahwa pada saatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN di berlakukan pada tahun 2015 nanti indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh negatif dari MEA itu sendiri  tentunya dengan berbagai perencanaan perencanan yang matang dalah meghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean?
2. Bagaimana Pasar Bebas Tenaga Kerja Pada Masyarakat Ekonomi Asean?
3. Apa Pengaruh Mea Terhadap  Kondisi Ekonomi Nasional Maupun Regional?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Masyarakat Ekonomi Asean
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pasar Bebas Tenaga Kerja Pada Masyarakat Ekonomi Asean
3. Untuk Mengetahui Apa Apa Pengaruh Mea Terhadap  Kondisi Ekonomi Nasional  Maupun Regional
































BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi. (ASEAN Vision 2020 Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN.
Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020 Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan. Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat  pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.

B. PASAR BEBAS TENAGA KERJA PADA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Salah satu tantangan  yang akan dihadapi Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 adalah diamana akan terjadinya pasar bebas tenaga kerja. Ini berarti tenaga kerja di Indonesia akan bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya. Pasar bebas tenaga kerja akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, mengingat saat ini konflik buruh dengan pengusaha masih terus berlanjut terkait dengan upah minimum.
Sementara itu, Myanmar, Kamboja dan Vietnam menawarkan upah buruh yang lebih murah dibandingkan dengan upah buruh di Indonesia. Direktur Indonesia for Global Justice Riza Damanik mewaspadai dampak buruk penerapan MEA terhadap upah buruh. Menurutnya, penerapan MEA pada 2015 nanti dapat mendorong upah murah, sebagai strategi untuk menarik investasi ke Indonesia. Padahal menurutnya hingga saat ini pemerintah belum serius dalam meningkatkan kesejahteraan buruh, dan hal ini akan diperparah dengan berlakunya MEA yang membebaskan arus investasi dan kapital karena ditakutkan pemerintah akan menggunakan upah murah sebagai insentif dalam menarik investasi ke Indonesia.Namun, pada dasarnya tingkat upah buruh dapat ditingkatkan jika biaya logistik yang harus ditanggung oleh pengusaha dapat ditekan. Pasalnya, menurut ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika, saat ini pengusaha sulit untuk menaikkan besaran upah minimum ketika mereka harus menanggung biaya logistik yang tinggi. Saat ini pengusaha harus membayar biaya logistik hingga 17% dari biaya produksi dan juga harus menghadapi tingginya suku bunga kredit yang mencapai 11%-13% yang semakin mempersempit ruang untuk menaikkan besaran upah buruh.
Seharusnya disinilah pemerintah menunjukkan kontribusinya, dengan menurunkan beban yang harus dibayarkan pengusaha tersebut, sehingga pengusaha memiliki ruang untuk meningkatkan upah buruh. Hal ini juga akan berdampak pada iklim usaha yang lebih kondusif dan menaikkan daya saing Indonesia, namun tidak melalui upah murah.Lebih dari itu, kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih membutuhkan banyak peningkatan, sehingga di masa mendatang Indonesia mampu untuk menyuplai tenaga kerja terampil, bukannya buruh seperti kondisi yang ada saat ini.

C. PENGARUH MEA TERHADAP  KONDISI EKONOMI NASIONAL MAUPUN
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)  merupakan salah satu tantangan bagi bangsa indonesia untuk menghadapi MEA adalah antisipasi melalui optimalisasi pengembangan sumber daya alam yang akan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat nasional maupun regional, memanfaatkan lahan yang ada dengan kondisi iklim yang mendukung dengan  berbagai tanaman yang dibutuhkan masyarakat dan tidak terlalu berorientasi ekspor. 
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi kekuatan untuk menghadapi serangan produk luar masuk.  Mekanisme pasar domestik akan mampu menghidupkan dan memperkuat kondisi ekonomi dalam negeri, kultur dan budaya yang konsumtif merupakan anugrah yang perlu disyukuri karena kebutuhan untuk meningkatkan daya beli akan timbul dan merupakan dorongan alami  dari masyarakat dan menjadi kekuatan pasar domestik.
Rempah-rempah adalah  prospek yang paling menguntungkan untuk dijual ke luar negeri, orientasi ekspor harus bersumber dari potensi yang dihasilkan oleh dukungan alam, kekuatan kondisi alam yang harus dicermati, pola tanam rempah-rempah tidak terlalu sulit dan tidak terlalu banyak memerlukan pemeliharaan yang intens, karena dengan mudahnya berkolaborasi dengan kondisi alam dan iklim yang ada.
Pengembangan pola tanam rempah-rempah dengan didasarkan kepada identifikasi jenis/perkluster jenis rempah-rempah akan memudahkan dalam menghitung besaran kemampuan pemenuhan kebutuhan pasar. Pasar rempah-rempah tidak akan pernah berkurang karena sangat dibutuhkan dan pasarnya tersebar luar.
Pemanfaatan lahan tidur yang tersebar luas, perlu dimanfaatkan dengan tenaga kerja yang ada (masyarakat), menerjunkan penyuluh pertanian dan akademisi selaku tenaga profesional, fasilitasi bibit rempah-rempah dari pemerintah, dengan pola pengawasan dan pengendalian masa panen dan pemasaran sangat efektif untuk memicu masyarakat berperan aktif meningkatkan dan memperkuat ekonomi negara.
Kejayaan dan kekuatan ekonomi tidak selamanya harus dengan menggali potensi yang baru tetapi memperkuat potensi yang ada/yang tersedia melalui pengembangan mutu dan jumlah dan mempelajari kondisi pasar dan mekanisme pemasaran melalui perluasan pasar produk dan segmentasi pasar.
Memakmurkan masyarakat dengan  kekuatan potensi yang ada yang bersumber dari alam negeri kita sendiri, karena kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang intens dibutuhkan masyarakat dan itu bukan kendaraan atau jenis industri lainnya, tetapi pangan sebagai kekuatan untuk memenuhi kelangsungan hidup yang paling mendasar.
Infrastruktur, sebagai sarana pendukung distribusi hasil-hasil rempah-rempah  maupun pangan dari dan ke masyarakat hal pokok yang dibutuhkan dan  perlu diprioritaskan.
Pasar pangan mayoritas ada di dalam negeri, sehingga ketahanan pangan  dengan pola pengembangan pertanian mutlak diperlukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Pasar rempah-rempah ada di luar negeri, sebagai sumber untuk ekspor. Sumber daya alam lainnya seperti minyak bumi dan gas atau batu bara, tidak perlu dieksploitasi besar-besaran dan harus segera dibatasi karena akan merusak alam,  akan habis seiring waktu dan  merusak sumber hayati lainnya.
Mengembalikan negara industri menjadi negara agraris sangat sulit, tetapi merubah negara agraris menjadi negara industri sangat mudah. Memperkecil hal yang mudah dengan menghindari hal sulit harus dilakukan sehingga terjadi keseimbangan yang dapat mensejahterakan masyarakat.




























BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai  pada tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut  maka ASEAN akan menjadi pasar  tunggal dan basis produksi dim ana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga  terampil yang bebas serta aliran modal yang  lebih bebas.
Adanya aliran komoditi  dan faktor produksi tersebut diharapkan  membawa ASEAN menjadi kawasan yang  makmur dan kompetitif dengan perke mbangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial-ekonomi di kawasan ASEAN.  Namun untuk mencapai AEC  2015 diperlukan kerja keras  baik di internal masing- masing Negara Anggota maupun di tingk at kawasan dalam melaksanakan  komitmen bersama.
Keterlibatan semua  pihak di seluruh Negara Anggota ASEAN  mutlak diperlukan agar upaya mewu judkan ASEAN sebagai kawasan yang  kompetitif bagi kegiatan investasi dan perdagangann bebas  dapat memberikan  manfaat  bagi seluruh Negara ASEAN. Bagi Indonesia, peluang integrasi ekonomi regional tersebut harus dapat  dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Jumlah populasi, luas dan letak geografi, dan nilai  PDB terbesar di ASEAN harus menjadi aset  agar Indonesia bisa  menjadi pemain besar dalam AEC. Dalam kaitannya dengan pasar bebas tenaga kerja ,tenaga kerja indonesia harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya untuk itu diperlukan pelatihan kerja selain itu,  hendaknya pemerintah tidak merendahkan upah buruh untuk menarik investasi namun yang perlu dilakukan adalah dengan meminimalisir biaya logistik dan menurunkan suku bunga.
Untuk pengaruh MEA di bidang perekonomian pengaruh MEA dapat berdampak positif maupun negatif. Untuk itu Indonesia harus memaksimalkan potensinya salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam dalam hal ini Indonesia dapat manjadikan SDA ini sebagai salah satu keungulan dibandingkan dengan anggota ASEAN lain. Namun dalam menghadapi MEA, kita tidak boleh melupakan mengenai kearifan lokal kita justru dalam MEA ini kita harus bisa mempertahankan kearifan lokal sebagai identitas nasional, disamping itu juga masih banyak dampak dari sektor perekonomian  yang akan terkena imbas dari di berlakukannya MEA ini salah satunya adalah pada sektor UMKM untuk itu perlunya langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengangkat UMKM  ditengah adanya MEA.

B. SARAN
Dengan perekonomian Indonesia saat ini, sehurusnya pemerintah lebih siap tanggap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN  pada tahun 2015. Disamping itu masyarakat juga harus berkontribusi aktif  dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain persiapan dari segi kualitas penduduknya Indonesia juga harus mempersiapkan mental dalam  MEA nanti selain itu yang perlu diperhatikan juga adalah kearifan lokal bangsa Indonesia, dimana dalam era MEA pada tahun 2015 nanti pasti akan bayak budaya-budaya dari bangsa lain yang akan masuk ke Indonesia untuk itu masyarakat Indonesia perlu membentengi diri dari hala-hal yang dapat membuat kearifan lokal kita luntur salah satunya adalah  dengan memperhatikan, melestarikan, menjaga budaya atau kearifan lokal milik bangsa kita sebagai Identitias Nasional.



















DAFTAR PUSTAKA





1 komentar: