MAKALAH
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
PEMIKIRAN
MAHZAB ALTERNATIF
KRITIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Mata Kuliah SPEI
Dosen pengampu : Afit Abrozi

Disusun Oleh Kelompok 12
Cika Siti
Khusnul Fuad
Mita Suryani
Jurusan : Syari'ah
Semester : III
Program Studi : Ekonomi Syari'ah / D
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TA. 2015/2016
Kata
Pengantar
Assalamu'alaikum Wr.
Wb.
Alhamdulillah penulis bersyukur kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah –Nya, sehingga makalah kelompok ini
dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini dibuat
sebagai media pembelajaran dalam rangka memenuhi Mata Kuliah Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam. Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi
dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat
dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami khususnya..
Amin
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
Metro, 12 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A.
Latar Belakang............................................................................
B.
Rumusan Masalah.......................................................................
C.
Tujuan Penulisan.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A.
Konsep Pemikiran Mahzab Alternatif Kritis...............................
B. Tokoh Dalam
Pemikiran Mahzab Alternatif Kritis......................
C. Latar Belakang Tokoh
Mahzab Alternatif Kritis.........................
BAB III PENUTUP..............................................................................
A.
Kesimpulan.................................................................................
B.
Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
khazanah pemikiran ekonomi Islam kontemporer dewasa ini, banyak tokoh
bermunculan menawarkan gagasannya masing-masing dalam rangka menangani
kebuntuan sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah
hegemoni sistem kapitalisme maupun sistem sosialisme - komunisme. Kelemahan dan
kebobrokan sistem kapitalisme setidaknya telah terpampang dalam rentang sejarah
kehidupan manusia melalui krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1866 dan 1890,
1929, 1985, 1987, 1998, dan 2000. Melihat fenomena-fenomena yang tragis
tersebut, maka tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka,
mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan
kemakmuran ekonomi di muka bumi ini. Bahkan cukup banyak klaim yang menyebutkan
bahwa kapitalisme telah gagal sebagai sistem dan model ekonomi. Sejalan dengan
hal tersebut, Anthony Gidden dalam bukunya The Thrid Way menyatakan dunia
seyogyanya mencari jalan ketiga dari pergumulan sistem kakap dunia yakni
kapitalisme dan sosialisme. Jalan ketiga tersebut, terdapat dalam konsepsi
Islam. Oleh karena itu, dengan kegagalan sistem kapitalisme dalam mewujudkan
kesejahteraan yang berkeadilan, maka menjadi keniscayaan bagi umat manusia
untuk merubah ekonomi kapitalisme menuju sistem ekonomi yang berkeadilan dan
berketuhanan yang dalam hal ini tentu ekonomi Islam patut untuk dipertimbangkan
sebagai salah satu alternatif dalam merealisasikan kesejahteraan manusia.
Dalam perkembangan ekonomi islam, ekonom-ekonom muslim tidak menghadapi masalah perbedaan pendapat yang berarti. Namun ketika mereka diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi Islam itu, mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini, pemikiran ekonom-ekonom muslim kontemporer dapat kita klasifikasikan setidaknya menjadi tiga mazhab, yang akan dijelaskan lebih rinci di dalam makalah ini.
Dalam perkembangan ekonomi islam, ekonom-ekonom muslim tidak menghadapi masalah perbedaan pendapat yang berarti. Namun ketika mereka diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi Islam itu, mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini, pemikiran ekonom-ekonom muslim kontemporer dapat kita klasifikasikan setidaknya menjadi tiga mazhab, yang akan dijelaskan lebih rinci di dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana konsep pemikiran
Mazhab Alternatif Kritis?
2. Siapa saja tokoh dalam pemikiran Mahzab
Alternatif Kritis?
3. Bagaimana latar belakang tokoh pemikiran Mahzab Alternatif Kritis?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui konsep
pemikiran mazhab Alternatif Kritis
2.
Untuk mengetahui tokoh dalam
pemikiran Mahzab Alternatif Kritis
3.
Untuk mengetahui latar belakang tokoh pemikiran Mahzab Alternatif Kritis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP PEMIKIRAN MAZHAB ALTERNATIF KRITIS
Pelopor mazhab ini adalah Timur Kuran (Ketua
Jurusan Ekonomi di University of Southern California),
Jomo (Yale, Cambridge, Harvard, Malaya), Muhammad Arif, dan lain-lain. Mazhab
ini mengkritik kedua mazhab sebelumnya. Mazhab Baqir dikritik sebagai mazhab
yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan
oleh orang lain. Menghancurkan teori lama, kemudian menggantinya dengan teori
baru. Sementara itu, mazhab mainstream dikritiknya sebagai
jiplakan dari ekonomi neoklasik dengan menghilangkan variabel riba dan
memasukkan variabel zakat serta niat.
Mazhab ini adalah sebuah mazhab yang kritis.
Mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap
sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu sendiri.
Mereka yakin bahwa Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islami belum tentu benar
karena ekonomi Islami adalah hasil tafsiran manusia atas Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan
oleh ekonomi Islami harus selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan
terhadap ekonomi konvensional.
Pemikiran tentang ekonomi Islam saat ini
telah berkembang pesat, sejalan dengan upaya untuk implementasinya.
Zarqa (1992) telah mengklasifikasikan kontribusi pemikiran ekonomi Islam yang
berkembang saat ini ke dalam 4 kategori, yaitu:
1. Mereka banyak menyumbang pemikiran
dalam aspek normatif sistem ekonomi Islam, menemuka prinsip-prinsip baru dalam
sistem tersebut, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan modern mengenai sistem
tersebut. Termasuk dalam kategori ini yaitu para ahli syari’ah (fuqaha / juruts).
2. Penemuan
asumsi-asumsi dan pernyataan-pernyataan positif dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang relevan bagi ilmu ekonomi. Contoh kategori ini yaitu konsepsi ekonomi
Islam mengenai pasar (yang diderivasi dari konsep syari’ah),
mengajukan asumsi adanya ketimpangan informasi antara pembeli dan penjual.
Konsep ini berbeda dengan model pasar persaingan sempurna dalam ekonomi
konvensional (klasik) yang secara eksplisit mengasumsikan semua
pelaku pasar memiliki informasi yang sempurna, yaitu benar dan lengkap, yang
tersedia secara bebas. Karya Munawar Iqbal (1992) mengenai organisasi produksi
dan teori perilaku perusahaan dalam perspektif Islam merupakan
contoh kategori ini.
3. Terdapatnya pernyataan ekonomi
positif yang dibuat oleh para pemikir ekonomi Islam, seperti banyak terdapat
dalam karya Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun telah menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan menurunnya masyarakat dalam
bukunya muqadimah. Contoh lainnya adalah karya al-Maqrizi mengenai
penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian.
4. Analisis ekonomi dalam bagian sistem
ekonomi Islam dan analisis konsekuensi pernyataan positif ekonomi Islam
mengenai kehidupan ekonomi. Kontributor utama kategori ini
antara lain para ahli ekonomi konvensional yang sekaligus menguasai ilmu syari’ah,
dan umumnya mereka banyak menggunakan perangkat analisis sebagaimana dalam
ekonomi konvensional. Bahkan pada akhir-akhir ini terdapat banyak ahli ekonomi
non Muslim yang mengkaji secara serius ekonomi Islam, misalnya Badal Mukerji
dalam karyanya A Micro model of the Islamic Tax System.
Sementara itu mazhab alternatif yang dimotori
oleh Prof. Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi di University of Southern
California), Prof. Jomo dan Muhammad Arif, memandang pemikiran mazhab Baqir
Sadr berusaha menggali dan menemukan paradigma ekonomi Islam yang baru dengan
meninggalkan paradigma ekonomi konvensional, tapi banyak kelemahannya,
sedangkan mazhab mainstream merupakan wajah baru dari
pandangan Neo-Klasik dengan menghilangkan unsur bunga dan
menambahkan zakat. Selanjutnya mazhab ini menawarkan suatu kontribusi dengan
memberikan analisis kritis tentang ilmu ekonomi bukan hanya pada
pandangan kapitalisme dan sosialisme (yang
merupakan representasi wajah ekonomi konvensional), melainkan
juga melakukan kritik terhadap perkembangan wacana ekonomi Islam.
B. TOKOH DALAM PEMIKIRAN MAHZAB ALTERNATIF
KRITIS
► Timur Kuran
C.
LATAR BELAKANG TOKOH MAHZAB ALTERNATIF KRITIS
Timur Kuran lahir pada tahun 1954 di New
York, Timur Kuran menghabiskan masa kecilnya di Ankara. Ayahnya mengajar di
Universitas Teknis di Timur Tengah. Ketika ia masih remaja, keluarganya pindah
ke Istanbul. Ia tinggal tidak jauh dari kampus Universitas Bogasici, dimana
ayahnya adalah seorang profesor sejarah arsitektur Islam.
Timur kuran memperoleh pendidikan menengah di
turki, lulus di Universitas Robert di Istanbul pada tahun 1973, kemudian dia
belajar ekonomi di Princeton
University, sampai akhirnya ia di wisuda dengan prestasi sebagai
mahasiswa terbaik di angkatannya pada tahun 1977. Lalu ia melanjutkan
belajarnya di Stanford Univercity untuk memperoleh gelar doctor di bidang
ekonomi. Timur kuran telah banyak menulis tentang evolusi preferensi dan
lembaga, dengan kontribusi untuk mempelajari preferensi tersembunyi,
ketidakpastian revolusi sosial, dinamika konflik etnis, persepsi diskriminasi,
kebohongan publik. Kuran juga menulis tentang Islam dan Timur Tengah. Dengan
fokus awal pada kontemporer untuk
merestrukturisasiekonomi menurut ajaran Islam. Beberapa
esainya tentang topik ini termasuk dalam Islam dan mammon: The
Predicaments Ekonomi Islamisme (Priceton University Press) yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Turki dan Arab. Sejak pertengahan 1990-an ia
telah mengalihkan perhatiannya untuk teka-teki Timur Tengah, yang pernah
memiliki standar hidup yang tinggi dengan standar global, kemudian tertinggal
di berbagai bidang, termasuk produksi ekonomi, kemampuan organisasi,
kreativitas dengan standar global, kreativitas teknologi, demokratisasi, dan
kekuatan militer. Dari 1990-2008 Timur Kuran menjabat sebagai editor dari seri buku
interdisipliner diterbitkan oleh University of Michigan Press. Seri ini
didirikan kembali di Cambridge University Press pada tahun 2009 dengan judul
Cambridge Studi Ekonomi, Kognisi dan Masyarakat. Dia mengajar di University of
Southern California antara tahun 1982 dan 2007, di mana ia memegang Raja Faisal
guru dalam pemikiran Islam dan budaya dari 1993 dan seterusnya. Dari tahun 2005
sampai 2007, dia adalah Direktur USC Lembaga Penelitian Ekonomi pada Peradaban,
yang didirikannya. Pada 1989-1990 ia menjadi anggota Institute for Advanced
Study di Princeton, tahun 1996-97 ia memegang John Olin mengunjungi guru di
Graduate School of Business, University of Chicago, saat
ini ia adalah anggota komite eksekutif asosiasi ekonomi internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mazhab iqtishaduna dipelopori
oleh Baqir As-Sadr dengan bukunya yang fenomenal: Iqtishaduna (ekonomi
kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi (economics) tidak
pernah bisa sejalan dengan Islam. Ekonomi tetap ekonomi, dan Islam
tetap Islam. Keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena keduanya berasal
dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu anti-Islam, yang lainnya
Islam.
Mazhab mainstream berbeda
pendapat dengan mazhab pertama. Mazhab yang lebih dikenal dengan mazhab mainstream ini
justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas
yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Tokoh-tokoh mazhab
ini antara lain adalah Umer Chapra, Metwally, MA Mannan, MN Siddiqi, dan
lain-lain. Mayoritas mereka adalah pakar ekonomi yang belajar serta mengajar di
universitas-universitas Barat, dan sebagian besar diantara mereka adalah
ekonom Islamic Development Bank(IDB).
Sementara itu mazhab alternatif yang
dimotori oleh Prof. Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi di University of
Southern California), Prof. Jomo dan Muhammad Arif, memandang pemikiran
mazhab Baqir Sadr berusaha menggali dan menemukan paradigma ekonomi Islam yang
baru dengan meninggalkan paradigma ekonomi konvensional, tapi banyak
kelemahannya, sedangkan mazhab mainstream merupakan wajah baru
dari pandangan Neo-Klasik dengan menghilangkan unsur bunga dan
menambahkan zakat.
B. Saran
Sebaiknya pada zaman sekarang ini tokoh-tokoh
pemikiran ekonomi Islam harus lebih bisa dan cerdas untuk memilih tokoh-tokoh
pemikiran ekonomi Islam. Karena sekarang ini
banyak tokoh bermunculan menawarkan gagasannya masing-masing dalam rangka menangani kebuntuan sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah hegemoni sistem kapitalisme maupun sistem sosialisme - komunisme. Kelemahan dan kebobrokan sistem kapitalisme setidaknya telah terpampang dalam rentang sejarah kehidupan manusia melalui krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1866 dan 1890, 1929, 1985, 1987, 1998, dan 2000. Melihat fenomena-fenomena yang tragis tersebut, maka tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka, mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini.
banyak tokoh bermunculan menawarkan gagasannya masing-masing dalam rangka menangani kebuntuan sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah hegemoni sistem kapitalisme maupun sistem sosialisme - komunisme. Kelemahan dan kebobrokan sistem kapitalisme setidaknya telah terpampang dalam rentang sejarah kehidupan manusia melalui krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1866 dan 1890, 1929, 1985, 1987, 1998, dan 2000. Melihat fenomena-fenomena yang tragis tersebut, maka tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka, mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arif,
M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra
Intermedia, 2011.
Chamid,
Nur. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010.
Chapra,
M. Umer, Islam dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press,
2000.
Fauzia,
Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid Al-Syari’ah. Jakarta: Kencana, 2014.
Haneef,
Mohammad Aslam. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Jakarta: Rajawali
Press, 2010.
Karim,
Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Rivai,
Veithzal dan Andi Buchari. Islamic Economics: Ekonomi Syariah Bukan
Opsi, Tetapi Solusi!. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Salim,
Ahmad. “Pemikiran Ekonomi Islam Masa Timur Kuran”. 2013, (http://newskripsi.blogspot.com,
diakses tanggal 13 Maret 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar