Minggu, 11 Juni 2017

MAKALAH SPEI TENTANG PEMIKIRAN MAHZAB ALTERNATIF KRITIS


MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM 
PEMIKIRAN MAHZAB ALTERNATIF
KRITIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah SPEI
Dosen pengampu : Afit Abrozi

Disusun Oleh Kelompok 12

            Cika Siti Khusnul Fuad        
                         Mita Suryani                        

Jurusan : Syari'ah
Semester : III
Program Studi : Ekonomi Syari'ah / D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TA. 2015/2016


Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 Alhamdulillah penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah –Nya, sehingga makalah kelompok ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran dalam rangka memenuhi Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami khususnya.. Amin
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
                                                                                  


                                                                              Metro, 12 Desember 2016

                                             

                                                                                                         Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. Konsep Pemikiran Mahzab Alternatif Kritis...............................
B. Tokoh Dalam Pemikiran Mahzab Alternatif Kritis......................
C. Latar Belakang Tokoh Mahzab Alternatif Kritis.........................

BAB III PENUTUP..............................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam khazanah pemikiran ekonomi Islam kontemporer dewasa ini, banyak tokoh bermunculan menawarkan gagasannya masing-masing dalam rangka menangani kebuntuan sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah hegemoni sistem kapitalisme maupun sistem sosialisme - komunisme. Kelemahan dan kebobrokan sistem kapitalisme setidaknya telah terpampang dalam rentang sejarah kehidupan manusia melalui krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1866 dan 1890, 1929, 1985, 1987, 1998, dan 2000. Melihat fenomena-fenomena yang tragis tersebut, maka tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka, mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini. Bahkan cukup banyak klaim yang menyebutkan bahwa kapitalisme telah gagal sebagai sistem dan model ekonomi. Sejalan dengan hal tersebut, Anthony Gidden dalam bukunya The Thrid Way menyatakan dunia seyogyanya mencari jalan ketiga dari pergumulan sistem kakap dunia yakni kapitalisme dan sosialisme. Jalan ketiga tersebut, terdapat dalam konsepsi Islam. Oleh karena itu, dengan kegagalan sistem kapitalisme dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, maka menjadi keniscayaan bagi umat manusia untuk merubah ekonomi kapitalisme menuju sistem ekonomi yang berkeadilan dan berketuhanan yang dalam hal ini tentu ekonomi Islam patut untuk dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif dalam merealisasikan kesejahteraan manusia.
     Dalam perkembangan ekonomi islam, ekonom-ekonom muslim tidak menghadapi masalah perbedaan pendapat yang berarti. Namun ketika mereka diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi Islam itu, mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini, pemikiran ekonom-ekonom muslim kontemporer dapat kita klasifikasikan setidaknya menjadi tiga mazhab, yang akan dijelaskan lebih rinci di dalam makalah ini.




B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pemikiran Mazhab Alternatif Kritis?
2. Siapa saja tokoh dalam pemikiran Mahzab Alternatif Kritis?
3. Bagaimana latar belakang tokoh pemikiran Mahzab Alternatif Kritis?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep pemikiran mazhab Alternatif Kritis
2. Untuk mengetahui tokoh dalam pemikiran Mahzab Alternatif Kritis
3. Untuk mengetahui latar belakang tokoh pemikiran Mahzab Alternatif Kritis


























BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PEMIKIRAN MAZHAB ALTERNATIF KRITIS

Pelopor mazhab ini adalah Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi di University of Southern California), Jomo (Yale, Cambridge, Harvard, Malaya), Muhammad Arif, dan lain-lain. Mazhab ini mengkritik kedua mazhab sebelumnya. Mazhab Baqir dikritik sebagai mazhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Menghancurkan teori lama, kemudian menggantinya dengan teori baru. Sementara itu, mazhab mainstream dikritiknya sebagai jiplakan dari ekonomi neoklasik dengan menghilangkan variabel riba dan memasukkan variabel zakat serta niat.

Mazhab ini adalah sebuah mazhab yang kritis. Mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islami belum tentu benar karena ekonomi Islami adalah hasil tafsiran manusia atas Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan oleh ekonomi Islami harus selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan terhadap ekonomi konvensional.

Pemikiran tentang ekonomi Islam saat ini telah berkembang pesat, sejalan dengan upaya untuk implementasinya. Zarqa (1992) telah mengklasifikasikan kontribusi pemikiran ekonomi Islam yang berkembang saat ini ke dalam 4 kategori, yaitu:

1. Mereka banyak menyumbang pemikiran dalam aspek normatif sistem ekonomi Islam, menemuka prinsip-prinsip baru dalam sistem tersebut, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan modern mengenai sistem tersebut. Termasuk dalam kategori ini yaitu para ahli syari’ah (fuqaha juruts).

2. Penemuan asumsi-asumsi dan pernyataan-pernyataan positif dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang relevan bagi ilmu ekonomi. Contoh kategori ini yaitu konsepsi ekonomi Islam mengenai pasar (yang diderivasi dari konsep syari’ah), mengajukan asumsi adanya ketimpangan informasi antara pembeli dan penjual. Konsep ini berbeda dengan model pasar persaingan sempurna dalam ekonomi konvensional (klasik) yang secara eksplisit mengasumsikan semua pelaku pasar memiliki informasi yang sempurna, yaitu benar dan lengkap, yang tersedia secara bebas. Karya Munawar Iqbal (1992) mengenai organisasi produksi dan teori perilaku perusahaan dalam perspektif Islam merupakan contoh kategori ini.

3. Terdapatnya pernyataan ekonomi positif yang dibuat oleh para pemikir ekonomi Islam, seperti banyak terdapat dalam karya Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun telah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan menurunnya masyarakat dalam bukunya muqadimah. Contoh lainnya adalah karya al-Maqrizi mengenai penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian.

4. Analisis ekonomi dalam bagian sistem ekonomi Islam dan analisis konsekuensi pernyataan positif ekonomi Islam mengenai kehidupan ekonomi. Kontributor utama kategori ini antara lain para ahli ekonomi konvensional yang sekaligus menguasai ilmu syari’ah, dan umumnya mereka banyak menggunakan perangkat analisis sebagaimana dalam ekonomi konvensional. Bahkan pada akhir-akhir ini terdapat banyak ahli ekonomi non Muslim yang mengkaji secara serius ekonomi Islam, misalnya Badal Mukerji dalam karyanya A Micro model of the Islamic Tax System.

Sementara itu mazhab alternatif yang dimotori oleh Prof. Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi di University of Southern California), Prof. Jomo dan Muhammad Arif, memandang pemikiran mazhab Baqir Sadr berusaha menggali dan menemukan paradigma ekonomi Islam yang baru dengan meninggalkan paradigma ekonomi konvensional, tapi banyak kelemahannya, sedangkan mazhab mainstream merupakan wajah baru dari pandangan Neo-Klasik dengan menghilangkan unsur bunga dan menambahkan zakat. Selanjutnya mazhab ini menawarkan suatu kontribusi dengan memberikan analisis kritis tentang ilmu ekonomi bukan hanya pada pandangan kapitalisme dan sosialisme (yang merupakan representasi wajah ekonomi konvensional), melainkan juga melakukan kritik terhadap perkembangan wacana ekonomi Islam.

B. TOKOH DALAM PEMIKIRAN MAHZAB ALTERNATIF KRITIS

► Timur Kuran

C. LATAR BELAKANG TOKOH MAHZAB ALTERNATIF KRITIS

Timur Kuran lahir pada tahun 1954 di New York, Timur Kuran menghabiskan masa kecilnya di Ankara. Ayahnya mengajar di Universitas Teknis di Timur Tengah. Ketika ia masih remaja, keluarganya pindah ke Istanbul. Ia tinggal tidak jauh dari kampus Universitas Bogasici, dimana ayahnya adalah seorang profesor sejarah arsitektur Islam.
Timur kuran memperoleh pendidikan menengah di turki, lulus di Universitas Robert di Istanbul pada tahun 1973, kemudian dia belajar ekonomi di Princeton University, sampai akhirnya ia di wisuda dengan prestasi sebagai mahasiswa terbaik di angkatannya pada tahun 1977. Lalu ia melanjutkan belajarnya di Stanford Univercity untuk memperoleh gelar doctor di bidang ekonomi. Timur kuran telah banyak menulis tentang evolusi preferensi dan lembaga, dengan kontribusi untuk mempelajari preferensi tersembunyi, ketidakpastian revolusi sosial, dinamika konflik etnis, persepsi diskriminasi, kebohongan publik. Kuran juga menulis tentang Islam dan Timur Tengah. Dengan fokus awal pada kontemporer untuk merestrukturisasiekonomi menurut ajaran Islam. Beberapa esainya tentang topik ini termasuk dalam Islam dan mammonThe Predicaments Ekonomi Islamisme (Priceton University Press) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Turki dan Arab. Sejak pertengahan 1990-an ia telah mengalihkan perhatiannya untuk teka-teki  Timur Tengah, yang pernah memiliki standar hidup yang tinggi dengan standar global, kemudian tertinggal di berbagai bidang, termasuk produksi ekonomi, kemampuan organisasi, kreativitas dengan standar global, kreativitas teknologi, demokratisasi, dan kekuatan militer. Dari 1990-2008 Timur Kuran menjabat sebagai editor dari seri buku interdisipliner diterbitkan oleh University of Michigan Press. Seri ini didirikan kembali di Cambridge University Press pada tahun 2009 dengan judul Cambridge Studi Ekonomi, Kognisi dan Masyarakat. Dia mengajar di University of Southern California antara tahun 1982 dan 2007, di mana ia memegang Raja Faisal guru dalam pemikiran Islam dan budaya dari 1993 dan seterusnya. Dari tahun 2005 sampai 2007, dia adalah Direktur USC Lembaga Penelitian Ekonomi pada Peradaban, yang didirikannya. Pada 1989-1990 ia menjadi anggota Institute for Advanced Study di Princeton, tahun 1996-97 ia memegang John Olin mengunjungi guru di Graduate School of Business, University of Chicago, saat ini ia adalah anggota komite eksekutif asosiasi ekonomi internasional.




















BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

       Mazhab iqtishaduna dipelopori oleh Baqir As-Sadr dengan bukunya yang fenomenal: Iqtishaduna (ekonomi kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi (economics) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Ekonomi tetap ekonomi, dan  Islam tetap Islam. Keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu anti-Islam, yang lainnya Islam.
       Mazhab mainstream berbeda pendapat dengan mazhab pertama. Mazhab yang lebih dikenal dengan mazhab mainstream ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Tokoh-tokoh mazhab ini antara lain adalah Umer Chapra, Metwally, MA Mannan, MN Siddiqi, dan lain-lain. Mayoritas mereka adalah pakar ekonomi yang belajar serta mengajar di universitas-universitas Barat, dan sebagian besar diantara mereka adalah ekonom Islamic Development Bank(IDB).
       Sementara itu mazhab alternatif yang dimotori oleh Prof. Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi di University of Southern California), Prof. Jomo dan Muhammad Arif, memandang pemikiran mazhab Baqir Sadr berusaha menggali dan menemukan paradigma ekonomi Islam yang baru dengan meninggalkan paradigma ekonomi konvensional, tapi banyak kelemahannya, sedangkan mazhab mainstream merupakan wajah baru dari pandangan Neo-Klasik dengan menghilangkan unsur bunga dan menambahkan zakat.

B.    Saran
       Sebaiknya pada zaman sekarang ini tokoh-tokoh pemikiran ekonomi Islam harus lebih bisa dan cerdas untuk memilih tokoh-tokoh pemikiran ekonomi Islam. Karena sekarang ini 
banyak tokoh bermunculan menawarkan gagasannya masing-masing dalam rangka menangani kebuntuan sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah hegemoni sistem kapitalisme maupun sistem sosialisme - komunisme. Kelemahan dan kebobrokan sistem kapitalisme setidaknya telah terpampang dalam rentang sejarah kehidupan manusia melalui krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1866 dan 1890, 1929, 1985, 1987, 1998, dan 2000. Melihat fenomena-fenomena yang tragis tersebut, maka tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka, mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini.





DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011.
Chamid, Nur. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Chapra, M. Umer, Islam dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.
Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syari’ah. Jakarta: Kencana, 2014.
Haneef, Mohammad Aslam. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Rivai, Veithzal dan Andi Buchari. Islamic Economics: Ekonomi Syariah Bukan Opsi, Tetapi Solusi!. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Salim, Ahmad. “Pemikiran Ekonomi Islam Masa Timur Kuran”. 2013, (http://newskripsi.blogspot.com, diakses tanggal 13 Maret 2015).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar